Cerita Seram : Teror Pasar Malam


www.hantumodern.blogspot.com - Ini cerita dari temannya temanku,agak ribet karena doi ga mau kalau namanya di posting, so gw samarin menjadi rudi.
Ceritanya dimulai ketika rudi berencana berkunjung ke rumah temannya di luar kota. Tapi bukannya sekali dua kali dia pergi ke rumah temannya itu, melainkan setiap sabtu pagi rudi sering kesana, tidak ada nya beban hidup alias jones (jomblo ngenes) yang membuatnya selalu ke rumah temannya untuk bermain dot* 2 tiap malam minggu.

Hari sabtu ini terasa berbeda, dia tidak bisa pergi pagi-pagi karena ada sesuatu dan lain hal, akhirnya dia pergi menjelang sore, udara sore hari ini terasa sesak dan panas, "ah mau hujan sepertinya" dilihatnya awan gelap di daerah kota temannya itu. "Mesti cepat-cepat ini" sadar akan mendung yang begitu tebal, rudi mempercepat laju motor matic hitamnya itu. " yes untung ga hujan" rudi sudah sampai di jalan depan rumah temannya, dia hanya perlu melalui gang kecil menanjak untuk mencapai rumah temannya.

Sesampainya di depan rumah temannya, terdiam dia dan di balikan pandangannya ke belakang, wah pemandangannya sangat lah indah, sinar matahari yang semakin redup, jalan yang tidak terlalu ramai, tetangga yang jarang, pohon yang rimbun membuat udara pengap tadi menjadi sejuk sekali, tapi anehnya pandangan rudi selalu tertuju pada keramaian di depan sana, tepat di seberang jalan. "Sepertinya ada pasar malam tuh" pikirnya, lamunan rudi terpecah ketika temannya menyapa dia "eh rud, ngapain kamu depan jalan gitu?", "Ah nggak, gw lagi liatin pasar malam, bro" sambil rudi ngacir ke tengah rumah temannya. " Temannya tidak menggubris omongan rudi, karena dikiranya hanya candaan biasa". Sebentar mereka di dalam rumah, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke warnet langganan. Di tengah jalan, mereka tetap asyik ngomongin game dot*a 2, dari nanti "party" barengan sampai "strategi" yang digunakan. 
Asyiknya game membuat lupa waktu, tidak terasa kantuk menerpa, dilihatnya jam sudah menunjukan jam 2 pagi, "rud, pulang yuk, ngantuk plus lapar nih , nanti di perempatan sana kita beli lalapan, gimana? ", "ok deh, gw juga sudah capek nih, wih hampir 7 jam maen game lho" sambil melihat billingnya
"Yuk dah kita cari makan dulu" kata rudi, sambil menahan lapar yang baru terasa setelah selesai main game online.

Dipacu pelan motor kesayangan rudi, menghampiri penjual lalapan langganan mereka. Selang berapa menit hidanganpun habis mereka lahap, tersisa perut yang kenyang dan kantuk yang tak tertahankan. Sesampainya depan jalan rumah temannya, "bro memang sampai malam gini ya pasar malam di tempatmu" tanya rudi, "pasar malam yang mana rud?" jawab temannya, tapi rudi tidak mendengarkan jawaban temannya itu. "Ah nanti pulang singgah dulu kesana,siapa tahu ada bola adil" pikir rudi, entah kenapa perasaan ini tidak tertahan untuk berkunjung kesana, ngantuknya yang tadi mempengaruhinya seolah-olah hilang. Setelah rudi mengantar temannya, dia pamit pulang "Bro, gw sampai sini aja ya, gw mau ke pasar malam terus pulang" , " eh, eh rud, pasar malam yang mana" tapi sayang rudi sudah menjauh. Masuklah rudi ke pasar malam itu, dilihatnya banyak orang yang berlalu lalang, tapi anehnya mereka tanpa ekspresi, hanya melakukan aktifitas pembeli dan penjual. Sempat dia merinding melihat situasi seperti itu, hanya saja ketika dia hendak keluar dilihatnya permainan kesukaannya, bola adil.

Malampun berlalu dengan rudi yang asik bermain bola adil di pasar malam itu, kemenangan demi kemenangan dia raih malam itu, uangnya pun sudah mencapai 5 juta. "Hahhaha kaya gw, besok gw kesini lagi ah" pikirnya, "Pak, saya sudahan sampai sini saja" katanya kepada bapak-bapak pemilik permainan itu. Tanpa ada reaksi apapun dari bapak itu, rudi pergi keluar pasar malam dengan perasaan senang, baru melangkah keluar tiba-tiba ayam sudah berkokok, "lah, sudah subuh toh, ga kerasa ya, duh kok jadi cape gini ya, ngantuk pula" pikirnya, rudi yang sudah kecapekan balik lagi kerumah temannya "lah ada apa nih rud, kok kamu balik lagi?" tanya temannya, "nanti aja bro ceritanya gw tidur dulu, ngantuk" jawab rudi dengan malas, "dah tidur di kamarku sana" lanjut temannya, tanpa babibu rudi langsung masuk kamar kemudian tidur. Siang harinya rudi terbangun, dengan kepala pusing, haus, dan badan yang pegel pegel.

Dilihatnya rudi sudah bangun oleh temennya, dipanggilnya rudi untuk ke ruang makan, "sini bro makan dulu" kata temennya setengah teriak, "Aah, makasi bro" jawab rudi sambil berjalan ke arah temannya yang berada di meja makan (lokasi ruangan makan memang berada di sebelah kamar tidur). "Hei, rud ceritain dong ada apa kamu kok balik lagi?" Tanyanya keheranan, "Bro, lu ga tau sih, kemarin tuh gw ke pasar malam depan sana" jawab rudi yang dengan santainya mengambil makanan.
"Maksudmu?" Lanjut temannya bingung
"Iya bro, terus gw menang banyak lho, hahaha kalau tau gitu sering-sering aja gw kesini"
"Pasar malam yang mana bro" temennya tambah heran
"Pasar malam seberang jalan itu !! Masa kamu ga tau, kalau gw diam disini, dah tiap hari gw kesana main bola adil, hoki gw gede soalnya hahha" jawab rudi girang karena sudah menang banyak
"Habis makan, kamu ikut aku keluar" sahut temannya

Dengan rasa penasaran rudi pun mengiyakan perkataan temannya itu, setelah makanan tersebut habis dilahapnya, mereka pun pergi ke luar jalan dengan berjalan kaki. Langkah kaki rudi dipaksakan karena tenaga habis untuk bergadang, merekapun berhenti di jalan raya depan gang. "Coba kamu lihat bro, mana pasar malamnya??" kata temennya rudi menegaskan. Sontak saja rudi kaget melihat pemandangan di depannya itu, tak terlihat sedikit pun bekas adanya pasar malam di tempat itu. Yang dia lihat saat malam itu berbeda 180 derajat dengan yang dia lihat sekarang, di depannya hanya ada pohon yang rimbun, dan pemakaman warga. Dengan wajah pucat tidak percaya hal tersebut, dan dalam hatinya ragu mungkin bukan lokasi disini, mungkin ditempat lain, mungkin juga temannya salah, maka satu-satunya bukti adalah uang yang didapatkannya saat berjudi di pasar malam itu.
"salah mungkin kamu, bentar kuambil duit yang kudapat kemarin" berlarilah rudi ke rumah temannya untuk mengambil uang hasil dari pasar malam itu, dengan napas yang terengah-engah rudi membuka tas kecil nya, "sreeeeet" "Deg.deg...deg.deg.." suara jantungnya seperti mau berhenti... terduduk dia hampir tidak percaya, isi tas kecilnya bukan uang melainkan daun beringin.

Posting Komentar

Request Artikel bisa di lakukan di Komentar ini maupun Fanspage

Lebih baru Lebih lama