Roy yang sudah tamat SMU akhirnya diijinkan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikannya dikota. Pekerjaan orang tuanya yang hanya seorang petani, mau tidak mau Roy harus mencari sebuah rumah kontrakan yang harganya pas-pasan. Ketika itu juga ia memutuskan untuk pergi ke kota untuk mencari sebuah rumah yang sesuai keinginannya. Yang pastinya tidak terlalu jauh dari lokasi kampusnya. Disaat ia melintas disebuah jalan,tiba2 Roy terpana melihat sebuah rumah yang sungguh lumayan besar tapi tidak terawat.
Disekelilingnya ditumbuhi pohon2 rambutan yang sangat rimbun. ''Wahh.. Besar juga rumah ini.. Tapi pasti harganya mahal..'' bisiknya dalam hati. ''Sudahlah lupakan saja rumah itu,ayah pasti tidak punya uang untuk mengontraknya'' ucapnya. Sejenak,datang seorang ibu2 yang dari tadi memperhatikan Roy,dan menghampirinya. ''Mau cari rumah ya nak?'' tanya ibu tersebut. ''Iya,benar bu..'' sahut Roy. ''Rumah ini murah loh nak..''sahut ibu itu sambil menunjuk rumah yang dari tadi dilihat Roy.
''Apa benar?'' heran Roy. Singkat cerita,akhirnya Roy mau mengontrak rumah itu. Mumpung lagi murah pikirnya. Akan tetapi tetap saja ia merasa heran kenapa rumah yang sebesar itu harganya murah sekali. Tibalah waktu untuk berkemas,memindahkan barang2nya masuk kedalam rumah itu. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Sementara Roy hampir saja selesai membereskan barang2nya. Akhirnya tepat pukul 8:25 malam selesai juga ia akan pekerjaannya. Hatinya sangat riang,senyuman kecil terlihat dari bibirnya. Diistirahatkannya tubuhnya sejenak. Suasana heningpun tercipta. Yang terdengar hanya suara jangkrik didalam gelapnya rimbunan pohon rambutan yang ada disekeliling rumah itu. ''Sepi ya..'' ucapnya setengah suara. Dia lihat gitar yang telah dibawanya. Dan ia coba untuk mainkan. ''Dari pada sepi,lebih baik nyanyi ah..'' bisiknya.
Ditariknya kursi yang ada diruang tamu,hendak dibawanya ke teras rumah. ''Lohh.. Kok berat ya..'' sambil menarik kursi itu sekuat tenaga. Gitar yang dari tadi digenggamannya tiba2 terjatuh. ''jreenngggg....'' suara gitar itu. Dan tiba2 saja kursi yang ditariknya menjadi ringan. ''Kenapa ya??'' herannya sambil merasakan ada sesuatu yang aneh. Roy menganggap itu hanya kebetulan saja. Bernyanyi2lah Roy diteras rumah itu dengan riangnya dengan diselingi alunan suara gitar nan merdu. Suasana dirumah itupun berubah menjadi riuh mengalahkan sunyinya malam.
Tidak berapa lama tiba2 ada sesuatu berwarna putih lewat ditengah2 pepohonan rambutan itu. ''Wuuusssshhhh...''. Bulu kuduk Roy saat itu juga berdiri. Jantungnya berdetak tak karuan. Tangannya berhenti memainkan gitar. Pandangannya tertuju ke arah suara itu. Tapi tidak ada lagi. Sudah lenyap. Suasana sunyinya malam pun kembali. ''Apa itu??'' bisiknya. Dia lihat jam dinding,ternyata sudah pukul 12 malam. Malam semakin dingin yang ditemani semilirnya angin bertiup. Longlongan anjing pun terdengar dari belakang rumah itu. Semakin lama semakin ribut. Roy yang dari tadi ada di teras hanya mampu terpaku. Dan niat untuk masuk kedalam rumah pun diurungnya,sangkin takutnya.
Tanpa basa-basi dilanjutnya main gitar. ''Emangnya aku takut..''teriaknya sambil memberanikan dirinya bermain gitar kembali. ''jreenngggg.. Jreennggg..'' alunan gitarnya. ''Byuurrrr..'' tiba2 suara air jatuh dikamar mandi. Alangkah terkejutnya Roy mendengarnya. ''Wuuussshhh..'' tiba2 angin bertiup kencang diatas rumah itu. Keringat mengucur dengan derasnya membasahi seluruh pakaian Roy. Seketika itu juga dari kegelapan tampak seseorang berpakaian putih compang-camping datang menuju ke arahnya.
Semakin dekat,semakin jelas wajah orang itu. Jantung Roy pun semakin berdetak kencang. Aliran darah tidak karuan. ''Siapa ya??'' rintihnya. Ternyata muka orang itu tidak memiliki mulut. Yang ada cuma sepasang mata berwarna merah dibalut oleh kulit yang terkelupas. Rambut acak2an yang terurai panjang. ''Hantuuuuu...'' teriak Roy sambil membuang gitarnya begitu saja dan berlari kekamarnya. Dikuncinya pintu kamar rapat2,lalu masuk selimut. Suara bantingan gitar pun terdengar ''gubbrraakkkk''. Seakan hantu itu marah kepada Roy.
''Ya Tuhan,lindungilah aku..'' ujar Roy lemah. Keringatpun membanjiri kasurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Lalu tertidurlah Roy dalam ketakutannya. Keesokan paginya ia mendatangi tetangganya yang bernama Pak Usman. ''Permisi Pak..'' kata Roy. ''Iya..'' sahut Pak Usman. ''Apa benar rumah itu berhantu ya pak?'' tanya Roy sambil menunjuk kearah rumah kontrakannya. ''Kok tau nak?''jawab Pak Usman. ''Iya saya orang baru disini. Semalam waktu saya main gitar tiba2 aja makhluk itu datang ganggu'' sahut Roy terbata2. ''Iya nak dulu dirumah itu tinggal 2 orang bersaudara. Kakaknya perempuan meninggal karena ditusuk pisau oleh adiknya. Ditusuknya kedalam mulut hingga tenggorokan,hingga meninggal ditempat'' jelas Pak Usman. ''Kenapa Pak ??'' tanya Roy heran. ''Dengar2 kakaknya itu selalu marah kepada adiknya yang selalu ribut karena main gitar. Dia gak suka dengan keributan.Karena tidak tahan selalu diomelin,maka timbullah amarah adiknya yang berujung kepada kematian kakaknya'' jelas Pak Usman. ''Ooo...'' sahut Roy sambil mengelus2 bulu tangannya yang dari tadi berdiri. Saat itu juga Roy pindah dari rumah itu. /SELESAI/
Tags:
Cerita Seram