A Gift : Creepy Pasta Romance

.

A Gift

.
Namaku adalah Danu aku tinggal bersama ibuku yang sakit sakitan, entah sejak kapan dirinya menjadi seperti itu.
Setelah lulus SMA aku tidak melanjutkan sekolah, aku ingin menemani ibuku supaya dia tidak terlalu kesepian.

Suatu hari aku melihat keluar jendela, ada sebuah mobil masuk kehalaman rumah sebelah, Ku pikir itu adalah tetangga baru. Saat mereka mengemasi barang dari mobil aku melihat seorang anak perempuan yang seumuran denganku, kufikir aku bisa berteman dengannya.

Saat malam tiba aku melihatnya duduk sendirian dikursi tamannya, aku pun berniat untuk mendekatinya dan berkenalan dengannya.
Malam itu aku menghabiskan waktu bersamanya, Namanya adalah Hanna dan dia adalah orang yang cukup humoris dari kelihatannya, setelah lama berbincang dengannya akupun memutuskan untuk pulang kerumah.

Keesokan harinya aku pun membuatkan sup kesukaan ibuku dan memberikan kepadanya, ibuku memakannya dengan lahap dan aku hanya memperhatikannya. Disudut kamar ibu aku melihat sebuah miniatur peti mati berukuran 5 cm, aku mencoba membukanya tetapi peti itu tidak bisa dibuka, akupun memutuskan untuk menyimpannya.

Hari itu aku memutuskan untuk bertemu kembali dengan Hanna, dan kembali menghabiskan waktu bersama. Kebetulan sekali orang tuanya sedang pergi jadi kami bisa menghabiskan waktu dirumahnya, mulai dari nonton dvd, main ps, sampai makan malam bersama. Tiba tiba saja aku teringat dengan ibuku dirumah, dia pasti belum makan dari tadi siang. Akupun berpamitan dengan Hanna dan bergegas untuk pulang.
Sebelum pulang aku memberikan miniatur peti mati yang kudapatkan tadi pagi.
"Ini hadiah untukmu ." ujarku sambil menyerahkannya.
"apa ini ?" tanya Hanna.
"aku juga tidak tahu, aku tidak bisa membukanya jadi kuberikan saja kepadamu ." ujarku.
"terima kasih ." ujarnya sambil tersenyum.
Setelah itu akupun bergegas pulang.

Hari demi hari yang telah kami lalui membuatku dan Hanna bertambah akrab dan mulai tumbuh benih benih cinta diantara kami. Hanna pun menyadari itu dan pada akhirnya akupun menyatakan cintaku kepadanya dan kamipun menjadi sepasang kekasih.
Berbulan bulan kami berdua berpacaran, sedih dan senang telag kami lalui hatiku dan hatinya telah menjadi satu dan tidak mungkin bisa dipisahkan oleh apapun.

Pada suatu hari Hanna datang kepadaku dengan wajah sedih, kesedihan itu semakin nampak dengan air matanya yang mengalir membasahi pipinya, wajahnya berbeda dari biasanya wajahnya terlihat pucat sambil terisak dia berkata.

"sayang, apa kau sangat mencintaiku ?" ujarnya.
"tentu saja, kenapa kau bertanya seperti itu ?" tanyaku.
"apakah kau akan tetap mencintaiku walaupun dunia kita berbeda ?" tanya Hanna kembali.
"dunia berbeda ? apa maksudmu sayang ." tanyaku cemas.
"tidakkk. dunia kita sudah berbeda ."
akupun memeluknya.
"dengarkan aku sayang, dunia kita ini sama tidak berbeda, setidaknya akan kupastikan dunia kita tidak berbeda ." ujarku meyakinkan.
iya pun menyerahkan peti mati yang kuberikan kepadanya waktu itu, peti mati itu sudah terbuka dan memperlihatkan isinya. isinya adalah sebuah foto setelah kuperhatikan lebih jelas ternyata ada tulisan difoto itu

"DANU PRANATA 1980 - 1997"

Kakiku hampir tidak bisa menopang tubuhku aku tidak percaya apa yang kulihat saat itu, wajah Hanna terlihat sangat sedih.
Akupun mencoba memeluk Hanna dan membiarkannya menangis, dengan pelan aku pun mrngambil pisau dikantung celanaku dan menusukkan kepunggung Hanna.

Dia berteriak kesakitan dan mencoba mendorongku tetapi dia tidak berdaya dan akirnya mati dipelukanku.
"Benarkan sayang, dunia kita tidak berbeda ." ujarku sambil memeluk arwah Hanna yang sudah lepas dari tubuhnya.
Hanna pun tersenyum

Posting Komentar

Request Artikel bisa di lakukan di Komentar ini maupun Fanspage

Lebih baru Lebih lama