Creepy Pasta : Sakit Kepala

SAKIT KEPALA

Seperti biasa Sam melihat grup creepypasta, untuk membaca cerita cerita temannya sambil memakan daging kawannya yang mati di sebelahnya.

"Sial ... aku kurang persediaan untuk makan, warga sini juga udah pada menjauh karena mereka sudah tahu kalau aku ini berbahaya ... gimana ya? Cara agar aku bisa tetap kenyang dan aku bisa re-stock manusia lagi" Ujar Sam sambil tetap membaca cerita.

Beberapa menit kemudian, dia menemukan kiriman member grup itu yang bercerita tentang penyembuhan penyakit secara tradisional. Di post member itu tertulis "pelubangan kepala dengan bor untuk menghilangkan rasa sakit di kepala".

Sam berpikir sejenak, apakah metode itu bisa dia gunakan untuk memancing manusia manusia itu datang lagi ke tempatnya ataukah tidak.

"Lebih baik kucoba daripada tidak sama sekali, tapi ... mulai dari-"
Tok Tok!

Belum selesai Sam berpikir tiba terdengar suara ketukan di pintu rumahnya,
"Sebentar ... dan siapa ya?"

Sam segera membereskan kamarnya dan menghabiskan makannyadalam sekejap lalu mencuci tangannya dan menghampiri pintu rumahnya lalu membuka pintu. Sam melihat seorang laki laki dengan jubah hitam menggigil di luar rumahnya.

"Permisi, disini ... adakah tempat untuk menginap sebentar. Saya tersasar dan hanya menemukan rumah ini yang masih terang." Ujarnya tanpa merasakan hal negatif.

Sam dalam hati terkejut bukan main karena ada manusia yang datang dengan sendirinya ke rumahnya, tanpa pikir panjang Sam mempersilahkan orang itu masuk lalu memberikannya minuman hangat yang didalamnya sengaja dia masukkan obat untuk membuatnya pusing.

Setelah orang itu minum, badannya tiba tiba saja melemas sambil dia memegangi kepalanya.
"Pasti ... karena hujan, kepalaku jadi pusing begini" ujarnya.

Sam tersenyum dan meminta orang itu beristirahat di kamarnya terlebih dahulu. Orang itu mengangguk dan tidak berprasangka buruk dengan perilaku Sam.

Orang itu memasuki kamar Sam lalu duduk dan tertidur di atas kasurnya, Sam menutup pintu dengan tersenyum, 'Sebentar lagi obat itu akan bekerja lebih cepat pada malam hari'.

Malam pun tiba, ketika Sam sedang asyik menonton TV tiba tiba saja dia mendengar suara teriakan dari dalam kamarnya, dengan sigap Sam menghampiri kamarnya dan melihat orang itu mengeluh terus menerus sambil memegangi kepalanya.

"Aaaa rasanya ingin mati saja ... sakit banget" eluhnya.
Sam tersenyum lalu mendekati orang itu,
"Ada apa? Kenapa kamu selalu memegangi kepalamu? mau kubantu?" tanya Sam datar sambil mengelus kepalanya yang berdenyut denyut.

Tanpa pikir panjang orang itu mengiyakan dan meminta Sam untuk cepat menyembuhkannya karena dia tidak kuat menahan rasa sakitnya. Lalu Sam mengajak orang itu ke ruang kerjanya dan memintanya untuk tiduran di atas tempat seperti kasur berbentuk persegi panjang.

Ukurannya cukup untuk ukuran pria dewasa, Orang itu tiduran dan menutup matanya. Lalu Sam mendekatinya dan berbisik,
"Relax saja, buka matamu ... biar aku menyembuhkan kepalamu sekaligus memeriksa ketahanan tubuhmu." ujarnya sambil menunjukkan suntikkan di dekatnya.

"A ... ah, baiklah dan suntikkan itu buat apa?" tanyanya sambil menahan sakit di kepalanya.
"ini suntikan khusus biar kamu tidak merasakan sakit" ujar Sam sambil menyuntikkannya ke tubuh orang itu.
Orang itu tidak mengeluhkan sakitnya lagi, tapi dia terkejut ketika Sam membawa pahatan dan palu lalu mengarahkan ke pahanya.

"Mau apa kamu?" tanyanya kaget.
"Aku hanya ingin mengetes apakah tempurung kakimu kuat atau tidak." Ujar Sam sambil mulai mematok pahat ke dengkul kanannya nya dengan palu besar yang dia pegang sebelumnya.

Orang itu terkejut bukan main, dia ingin berteriak tapi tidak bisa merasakan sakit. Ingin rasanya orang itu berteriak tapi lidahnya tetiba kelu dan kaku.

"Sepertinya obat itu mulai bekerja" Ujar Sam pelan sambil terus memukul pahat hingga menembus dengkul kanannya.

Orang itu merem melek meskipun tahu dia tidak bisa merasakan sakit maupun berteriak. Orang itu makin takut ketika Sam menyeringai dan wujudnya menjadi sosok hitam bertanduk dengan mata merahnya.

Keringatnya bercucuran ketika Sam mulai memukul dengkul kirinya hingga berlubang dan rusak atau hancur seperti dengkul kanannya.
 
Sam mengambil dompetnya yang sengaja dia ambil ketika dia sedang istirahat.
"Namamu Ayyasi, benarkah itu? Kau saudaranya Ayasi berarti. Orang yang pernah aku bunuh dulu" Ujarnya tertawa sambil mencatat nama Ayyasi di notenya.

Ayyasi hanya mengangguk lemah karena tidak bisa berbicara. Sam menghampiri Ayyasi lalu merobek perutnya dengan satu jarinya hingga memperlihatkan isinya.

Sam mulai mengambil hatinya dan memakannya di hadapan Ayyasi, Ayyasi ingin rasanya berteriak tapi tidak bisa hal ini membuatnya sangat tersiksa, tubuhnya terlihat gemetar.

"Khasiat obatnya seperti akan memudar" Ujar Sam sambil menusuk jarinya ke dengkul kakinya.
Benar saja, Ayyasi berteriak karena rasa sakit yang dia terima sebelumnya menyerang seperti hujanan peluru ke seluruh tubuhnya. Ayyasi memegangi kepalanya karena rasa sakit di kepalanya lebih kerasa ketimbang sebelumnya.

Sam tersenyum ketika melihat Ayyasi meronta ronta, 'Nyanyian yang merdu, sudah lama aku tidak mendengarnya.' Ujar Sam sambil memotong dengkul kedua kakinya hingga kedua betisnya Terlepas dari tubuh aslinya.

Sam menyimpan potongan betis di kulkas sebelahnya, lalu dia melanjutkan dengan pemotongan usus dan pangkreas sambil mendengarkan lagu yang merdu di dekatnya.

Setelah bagian perut selesai, Sam membuka celananya hingga memperlihatkan alat kelaminnya. Sam mengambil pisau yang Tajam lalu mengiris kelaminnya dan telurnya hingga terlepas dari tubuh Ayyasi.
Ayyasi berteriak melengking menahan sakit dan batinnya sirna karena masa depannya hilang. Tanpa sadar Ayyasi berteriak,
"Bu- bunuh aku sekarang ... aku tidak kuat dengan hal ini." ujarnya sambil meronta ronta.
Sam hanya tersenyum lalu mengambil pahat dan diarahkan ke jidat ayyasi, Sam memegang palunya dan menghentakkan palu itu kencang hingga melukai jidatnya.
Ayyasi berteriak kesakitan ...
Tok!
Tangan Ayyasi memukul tempat dia tidur berkali kali sambil berteriak.
Tok!!
Ayyasi berteriak kecil, mengeluh dan mohon ampun supaya Sam tidak tidak melanjutkannya.
Tok!!! Cratt!
Suara Ayyasi melengking, tangan dan tubuhnya bergerak dengan sendiri.
Krekkk!!!
Ayyasi menggeliat tidak karuan ketika tulang kepalanya dibuka paksa.
Krekk! Crakk!!
Badan Ayyasi melemah dan tidak terlihat gerakan lain selain mulut yang menganga dan bola matanya yang bergerak tidak karuan.

Sam membuka tulang kepala Ayyasi dengan sedikit paksaan hingga memperlihatkan otaknya, Ayyasi tidak lagi mengeluh dia hanya melakukan gerakan statik ketika Sam iseng menekan nekan otaknya.

Sam tidak suka berlama lama, dia masukkan tangan lainnya ke dalam lubang perutnya dan mencari letak jantungnya. Setelah dapat, dia pegang erat otak milik Ayyasi.

Sam menghitung mundur, lalu menarik jantung dan otaknya bersamaan hingga tubuh Ayyasi bergerak dengan sendirinya lalu tewas seketika dengan tubuh yang kaku.

Sam tersenyum dan menyimpan semua organ yang ingin dia simpan untuk stock makannya. Setelah semua dirasa selesai, Sam membawa mayat Ayyasi dan membuangnya ke lubang kematian dimana di dalamnya terdapat kumbang pemakan daging.

Sam melambaikan tangan ke mayatnya,
"Terima Kasih sudah mau menjadi tikus percobaanku, sekarang aku tahu caranya mendapatkan stock makanku lagi. Semoga tenang di alam sana, Ayyasi"
Sam menjauh dari lubang setelah pamit lalu menghilang dalam kabut yang tebal.
--- Tamat ---

Posting Komentar

Request Artikel bisa di lakukan di Komentar ini maupun Fanspage

Lebih baru Lebih lama